Resensi Buku "Melacak Jejak Surga"
Resensi "Melacak Jejak Surga"
Judul : Melacak Jejak Surga
Pengarang : Albertus Purnomo, OFM
Penerbit : KANISIUS
Tahun terbit : 2016
Halaman : 84 lembar
ISBN : 978-979-21-3523-7
S U R G A
“Kemana kamu ingin pergi bila kamu mati?” Ke surga! “Apa tujuanmu
menjadi orang Kristen?” Saya ingin masuk ke surga! “Apakah tempat yang paling
indah?” Surga! Surga demikianlah namanya. Surga merupakan sumber penghiburan
dan pengharapan terbesar bagi semua umat yang setia kepada Tuhan Semua orang
bahkan orang jahat-pun ingin pergi ke sana. Manusia dengan sadar atau tidak
sadar begitu mudah mengucapkan kata ini. Seakan-akan mereka sudah pernah
melihat dan merasakan surga itu seutuhnya. Surga menjadi kata yang sangat
menyejukkan.
APAKAH SURGA ITU?
Dalam bahasa Ibrani, kata Syamayim berarti surga. Dalam Alkitab kata
ini selalu muncul dalam bentuk jamak, biasanya berarti sesuatu yang ditinggikan. Kata ini memiliki
persamaan dengan Ouranosdalam
bahasa Yunani dan Heavens atau Heavendalam
bahasa Inggris. Kata Syamayim ditemukan sebanyak 420 kali dalam Perjanjian Lama
Sedangkan kata Ouranos ditemukan sebanyak 284 kali dalam Perjanjian Baru yang
berarti surga (heaven). Kata ini juga digunakan dalam beberapa cara dalam
Alkitab.
Pertama, menunjukkan angkasa dimana ada terdapat
awan dan dimana burung-burung berterbangan. (Kejadian 2:19; Daniel 7:13). Kedua, tempat dimana ada matahari, bulan dan bintang
(Kejadian 1:14-16) Ketiga, surganya
surga (surga yang ketiga) yaitu tempat dimana Allah bertahta (Matius 5:12;
Matius 6:20; 2 Korintus 12:2; Mazmur 33:13-14). Keempat, surga yang merupakan bahasa kiasan untuk
Allah (Matius 21:25) Dalam pelajaran ini yang akan di bahas adalah surga tempat
Allah bertahta,.yang juga sering disebut surga yang ketiga.
S u r g a d
a l a m a l k i t a b
- Pertama,
apa yang dikatakan Alkitab mengenai surga? Menurut Yohanes 14:2-3, di
surga terdapat banyak tempat tinggal. Tuhan Yesus terangkat
ke surga untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita yang percaya
kepada-Nya dan akan menjemput kita supaya kita berada dimana Yesus berada.
- Hal
yang dapat membuat kita masuk surga bukan karena kita berbuat baik selama
di dunia. Sebab, sebaik apapun kita, kita tidak akan mencapai standard
Tuhan yang sempurna. Sekeras apapun kita berusaha untuk tidak berbuat
dosa, kita pasti akan berbuat dosa karena kita tidak berdaya di dalam
perbudakan dosa. Dan dosa sekecil apapun dapat membawa kita ke dalam maut.
Sehingga karena kelemahan itulah, Allah menyediakan suatu jalan bagi
manusia untuk dapat kembali bersatu dengan-Nya, yaitu melalui Yesus
Kristus. Jadi, bukan kebaikan yang dapat membuat manusia masuk surga,
melainkan imannya kepada Yesus Kristus. Karena hanya Dia satu-satunya
jalan, kebenaran, dan hidup. Teman-teman dapat mengetahui lebih lanjut
mengenai cara masuk surga dengan membaca artikel syarat masuk
surga menurut Alkitab.
- Menurut
1 Korintus 2:9, surga itu tidak dapat dibayangkan oleh logika manusia.
Gambaran mengenai surga tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah
didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul dalam hati manusia. Ayat
ini memberikan kesimpulan bahwa seindah apapun imajinasi yang kita
ciptakan mengenai surga, tetap saja tidak akan pernah mendekati gambaran
surga yang sebenarnya.
- Rasul
Paulus juga menjabarkan sedikit deskripsi mengenai surga, yaitu bahwa di
surga tidak ada daging dan darah dan yang binasa tidak mendapat bagian
dalam apa yang tidak binasa.
- Mazmur
96:6 menggambarkan keadaan surga sebagai tempat yang kudus.
- Kehidupan
di surga menurut Wahyu 19: 6, dikatakan bahwa di surga semua orang dari
segala suku, bangsa, dan bahasa berkumpul untuk memuji dan memuliakan
Allah. Jumlah mereka tak terhitung, mereka bernyanyi dan menyembah Allah
tanpa kenal lelah, sehingga suara mereka diumpamakan seperti desau air bah
dan deru guruh yang hebat. Dan mereka yang berdiri di hadapan tahta Anak
Domba, semuanya memakai baju putih serta memegang daun palem di tangan
mereka.
- Dalam
Yesaya 65:23 dikatakan bahwa di surga manusia tidak akan bersusah payah
dengan percuma, tidak akan melahirkan anak dan mati mendadak, karena
mereka semua adalah keturunan yang diberkati Tuhan.
- Di
surga juga tidak yang berbuat jahat atau berlaku busuk menurut Yesaya
65:25.
- Tidak
ada orang cacat, orang tuli, orang lumpuh, atau macam-macam penyakit
lainnya karena mereka semua akan disembuhkan. (Yesaya 35:5-6)
- Di
surga tidak ada hawa nafsu, sehingga tidak ada pernikahan ataupun hubungan
seks.
- Semua
orang di surga bersukacita dalam Roh Kudus,
dan sukacita mereka abadi. Bukan sukacita karena kesenangan atau kepuasan
semata. Wahyu 7:17 mengatakan bahwa di surga tidak ada air mata karena
Allah menghapus air mata mereka.
- Tidak
ada kematian, tidak ada kelaparan, tidak ada kehausan, tidak ada perang,
tidak ada kerusuhan, dan semua yang ada di surga suci seperti malaikat.
- Di
surga tidak ada perselisihan, tidak akan ada hal yang dapat menjadikan
kita sedih, dan di surga kita tidak akan berbuat apapun yang akan
menyakiti hati Tuhan.
- Di
surga kita memiliki pengetahuan yang sempurna, tidak ada pertanyaan yang
tidak dapat kita jawab, dan tidak ada kebodohan.
- Kita
akan terbebas dari belenggu iblis sehingga kita tidak akan berbuat jenis-jenis dosa dalam Alkitab.
Kita akan mengasihi Tuhan dengan sempurna dan dikasihi dengan sempurna
juga oleh-Nya.
Sumber:
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=49272&keywords=melacak+jejak+surga
Purnomo, Albertus.
2016. Melacak Jejak Surga.
Yogyakarta: Kanisius.
(Literatur
Perpustakan Universitas Negeri Yogyakarta)
https://tuhanyesus.org/kehidupan-di-surga-menurut-kristen
- Pertama,
apa yang dikatakan Alkitab mengenai surga? Menurut Yohanes 14:2-3, di
surga terdapat banyak tempat tinggal. Tuhan Yesus terangkat
ke surga untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita yang percaya
kepada-Nya dan akan menjemput kita supaya kita berada dimana Yesus berada.
- Hal
yang dapat membuat kita masuk surga bukan karena kita berbuat baik selama
di dunia. Sebab, sebaik apapun kita, kita tidak akan mencapai standard
Tuhan yang sempurna. Sekeras apapun kita berusaha untuk tidak berbuat
dosa, kita pasti akan berbuat dosa karena kita tidak berdaya di dalam
perbudakan dosa. Dan dosa sekecil apapun dapat membawa kita ke dalam maut.
Sehingga karena kelemahan itulah, Allah menyediakan suatu jalan bagi
manusia untuk dapat kembali bersatu dengan-Nya, yaitu melalui Yesus
Kristus. Jadi, bukan kebaikan yang dapat membuat manusia masuk surga,
melainkan imannya kepada Yesus Kristus. Karena hanya Dia satu-satunya
jalan, kebenaran, dan hidup. Teman-teman dapat mengetahui lebih lanjut
mengenai cara masuk surga dengan membaca artikel syarat masuk
surga menurut Alkitab.
- Menurut
1 Korintus 2:9, surga itu tidak dapat dibayangkan oleh logika manusia.
Gambaran mengenai surga tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah
didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul dalam hati manusia. Ayat
ini memberikan kesimpulan bahwa seindah apapun imajinasi yang kita
ciptakan mengenai surga, tetap saja tidak akan pernah mendekati gambaran
surga yang sebenarnya.
- Rasul
Paulus juga menjabarkan sedikit deskripsi mengenai surga, yaitu bahwa di
surga tidak ada daging dan darah dan yang binasa tidak mendapat bagian
dalam apa yang tidak binasa.
- Mazmur
96:6 menggambarkan keadaan surga sebagai tempat yang kudus.
- Kehidupan
di surga menurut Wahyu 19: 6, dikatakan bahwa di surga semua orang dari
segala suku, bangsa, dan bahasa berkumpul untuk memuji dan memuliakan
Allah. Jumlah mereka tak terhitung, mereka bernyanyi dan menyembah Allah
tanpa kenal lelah, sehingga suara mereka diumpamakan seperti desau air bah
dan deru guruh yang hebat. Dan mereka yang berdiri di hadapan tahta Anak
Domba, semuanya memakai baju putih serta memegang daun palem di tangan
mereka.
- Dalam
Yesaya 65:23 dikatakan bahwa di surga manusia tidak akan bersusah payah
dengan percuma, tidak akan melahirkan anak dan mati mendadak, karena
mereka semua adalah keturunan yang diberkati Tuhan.
- Di
surga juga tidak yang berbuat jahat atau berlaku busuk menurut Yesaya
65:25.
- Tidak
ada orang cacat, orang tuli, orang lumpuh, atau macam-macam penyakit
lainnya karena mereka semua akan disembuhkan. (Yesaya 35:5-6)
- Di
surga tidak ada hawa nafsu, sehingga tidak ada pernikahan ataupun hubungan
seks.
- Semua
orang di surga bersukacita dalam Roh Kudus,
dan sukacita mereka abadi. Bukan sukacita karena kesenangan atau kepuasan
semata. Wahyu 7:17 mengatakan bahwa di surga tidak ada air mata karena
Allah menghapus air mata mereka.
- Tidak
ada kematian, tidak ada kelaparan, tidak ada kehausan, tidak ada perang,
tidak ada kerusuhan, dan semua yang ada di surga suci seperti malaikat.
- Di
surga tidak ada perselisihan, tidak akan ada hal yang dapat menjadikan
kita sedih, dan di surga kita tidak akan berbuat apapun yang akan
menyakiti hati Tuhan.
- Di
surga kita memiliki pengetahuan yang sempurna, tidak ada pertanyaan yang
tidak dapat kita jawab, dan tidak ada kebodohan.
- Kita
akan terbebas dari belenggu iblis sehingga kita tidak akan berbuat jenis-jenis dosa dalam Alkitab.
Kita akan mengasihi Tuhan dengan sempurna dan dikasihi dengan sempurna
juga oleh-Nya.
Purnomo, Albertus. 2016. Melacak Jejak Surga. Yogyakarta: Kanisius.
https://tuhanyesus.org/kehidupan-di-surga-menurut-kristen
Komentar
Posting Komentar